Pernah ga sih kalian merencanakan sesuatu dengan matang tapi akhirnya dihancurkan begitu saja oleh seseorang? Bagaimana rasanya? Kesel? Marah? Merasa gak dihargai? Itu pasti! Dan aku sudah mengalaminya sendiri.
Aku punya tiga orang teman. Dua orang di antaranya bisa dibilang sahabat aku, sebut saja A dan B, sedangkan yang satunya cuma teman biasa, sebut saja C. Tadinya kami berencana mendaftar beasiswa di kampus kami pada hari Jumat. Aku sih mau-mau saja karena lumayan kalau bisa dapat beasiswa, biaya kuliah bisa dikurangi sedikit. Tapi ternyata A dan B berencana untuk nonton Harpot setelah mendaftar beasiswa. Aku sebagai orang yang tidak menyukai Harpot menolak mentah-mentah dan jadi bingung sendiri. Aku pikir kalau aku ke kampus cuma untuk mendaftar beasiswa yang paling-paling cuma satu jam, hanya akan buang-buang waktu, tenaga, dan ongkos. Kecuali kalau C mau nonton film lain, aku bisa ikut. Dan ternyata si C juga ingin nonton Harpot. Alhasil aku tidak jadi pergi dengan mereka. Biar saja aku mendaftar beasiswa nanti saat masuk kuliah. Toh beasiswa dibuka hingga akhir Agustus.
Selang beberapa hari C memberi kabar kalau dia tidak jadi nonton Harpot karena besoknya ia janjian dengan teman lamanya untuk nonton Harpot juga. Lalu dia meminta aku untuk ikut pergi dan nonton film lain dengannya, sedangkan A dan B tetap nonton Harpot. Aku yang sudah malas pergi menolaknya dengan halus. Tapi C memohon padaku biar aku ikut supaya dia ada teman nonton, walaupun tidak memaksa. Aku yang tidak enak hati pun akhirnya menyetujui. Kami pun berdiskusi tempat mana yang menyediakan film lain selain Harpot. Ada dua pilihan, kalau ga La Piazza (nonton Shelter) ya Central Park (nonton Hello Ghost). Akhirnya diputuskanlah nonton Hello Ghost di CP. Juga sudah diputuskan akan berkumpul di kampus jam 9. Aku juga sudah minta izin untuk pergi sama papaku.
Selang beberapa jam, seperti biasa aku membuka account facebook dan ada satu inbox yang belum dibaca, ternyata inbox dari kami berempat. Tak disangka-sangka setelah aku baca, si C membatalkan janji. Dia bilang dia jadi nonton Harpot karena janji dengan temannya dibatalkan. Aku terkejut dan hanya membalas “Jadi gw gak jadi pergi nih? Ya sudah.. Grrr…” dan dia membalas “Maafkan saya, madam Phelina. Hiks..” HANYA ITU! dan saya hanya membalas, “Selamat bersenang2 ya!”. Setelah itu tidak ada balasan lagi dari dia maupun yang lain. Aku merasa tidak ada yang peduli. Bahkan A dan B pun malah asyik merencanakan bioskop mana yang akan mereka datangi. Pokoknya aku merasa tidak ada yang peduli. Tidak ada! Aku sangat kesal! Kesal pada semuanya! Tidak ada yang memikirkan perasaanku. Bahkan maaf yang aku terima cuma satu kali, itupun aku tidak dihiraukan lagi. Aku juga sudah pasang status yang menyindir C, tapi sepertinya dia juga tidak peka.
Aku benci orang yang tidak konsisten! Aku benci pada orang yang tidak peka! (semoga suatu hari ia merasakan apa yang aku rasakan!) Aku benci pada orang yang sudah merencanakan sesuatu padaku dengan matang dan membatalkannya sepihak! Aku benci bila tidak ada yang peduli padaku, apalagi teman-temanku! Mereka tidak pernah tau bagaimana rasanya!
OKE! SELAMAT BERSENANG-SENANG KALIAN DI SANA! LUPAKAN SAJA AKU! AKU MEMANG BERBEDA DARI KALIAN! SELERAKU BERBEDA SENDIRI! PUAS?!
Sampai sekarang aku masih mencoba untuk sabar dan maklum… Semoga ada hal baik di balik semua kekesalanku ini..
No comments:
Post a Comment