Pada hari Selasa, 25 September 2012, saya dan keluarga saya baru saja pulang dari kota Medan ke Jakarta sehabis menghadiri resepsi pernikahan sepupu saya. Begitu sampai di Jakarta, hari sudah larut malam, waktu sudah menunjukkan sekitar pukul 11.00. Kami adalah penumpang terakhir yang keluar dari pesawat, ditambah dengan insiden kakak saya yang mencari ponselnya yang kami pikir terjatuh di kursi penumpang (ternyata ponsel tersebut hanya terselip dalam tasnya, cape deh.. :D ), alhasil setelah kami keluar dari kabin pesawat menuju tempat pengambilan bagasi, sudah tidak ada penumpang yang terlihat, bandara menjadi sangat sepi dan lengang.
Kami pun akhirnya sampai di tempat pengambilan bagasi, di sana barang-barang kami ternyata sudah keluar dan terpisah-pisah. Kami pun mengambil tas-tas dan koper, serta kardus milik kami. Betapa terkejutnya kami karena semua koper dan tas kami basah kuyup. Kardus yang berisi oleh-oleh dan souvenir pun hancur, dan ada satu kardus berisi sepatu yang sudah tak berbentuk lagi. Parahnya, sepatu adik saya hilang sebelah. Adik saya pun kesal, kami sekeluarga langsung komplain pada petugas bandara, mengapa barang-barang kami bisa jadi seperti ini. Mereka berulang kali memberi alasan bahwa di Medan tadi hujan lebat. Alasan tersebut sebenarnya sangat tidak masuk akal. Kalau sudah tau hujan lebat, seharusnya petugas bagasi mengantarkan barang-barang penumpang dengan terpal, sehingga kalaupun terkena hujan, hanya basah sedikit. Kakak saya mengatakan bahwa dulu saat mereka juga terbang dari Medan ke Jakarta menggunakan Lion Air, hujan lebat terjadi di Medan, tapi tas mereka aman semua, tidak basah sedikitpun.
Sayangnya, karena hari sudah larut, tidak ada lagi petugas Citilink yang berjaga, petugas bandara pun tidak berhasil menghubungi petugas Citilink di Medan. Akhirnya kami sekeluarga hanya membuat laporan yang akan dikirim pada Citilink, berharap kerugian yang kami alami bisa terselesaikan dengan baik.
Kami memang tidak terlalu mengharapkan apapun, kami hanya ingin komplain atas pelayanan Citilink yang sangat buruk dan membagikan pengalaman mengecewakan ini kepada semua yang membaca tulisan ini, di mana tanggung jawab Citilink atas kerugian penumpang seperti ini? Mengapa petugas Citilink segitu malasnya memasang terpal saat mengantar bagasi? Kami sangat kecewa, begitu pula penumpang lain saat itu karena sebelum kami mengambil koper kami, sebenarnya ada satu penumpang yang komplain karena kardusnya juga hancur, namun penumpang tersebut tidak begitu mempermasalahkannya seperti halnya keluarga saya. Saya rasa pelayanan seperti ini seharusnya ditindak lanjuti, diperbaiki, demi keamanan dan kenyamanan para penumpang.
Semoga tulisan ini bisa memberikan pelajaran bagi semua maskapai penerbangan, tidak hanya Citilink.
Sekian pengalaman terbang saya bersama Citilink. Terima kasih.
No comments:
Post a Comment