Sunday, December 11, 2011

Berani?

Seringkali gw menerima ucapan dari teman gw seperti ini, “Hati-hati ya, Phe. Kalo ada yang macem-macem, pelototin aja pake tatapan maut lo.” Atau, “Gila lo kalo diliat dari belakang cool banget, mana ada yang berani sama lo. Liat tuh si B (cewe), gayanya kayak cewe, elu cowo banget.”
Ucapan-ucapan itu gw terima kalo gw dan temen gw pulang malem dan gw harus balik ke kosan sendiri malem-malem. Gw akui mereka benar, tatapan gw emang tajam, gaya gw emang cowo banget, cool, ditambah dengan body gw yang bisa dibilang over, mungkin bagi sebagian orang akan berpikiran kalo gw ini jutek, tegar, dan berani.
Sebenarnya, dibilang berani sih nggak. Siapa sih yang gak takut pulang sendirian malem-malem, jalan kaki, cewe pula. Preman kan ga memandang bulu kalo mau gangguin orang. Gw juga manusia biasa, lebih tepatnya cewe biasa, gw juga punya rasa takut. Tapi karena udah keseringan mengalami hal seperti itu, pulang malam sendiri udah merupakan hal yang biasa. Toh gw juga udah mengenal jalan yang selalu gw lewati setiap hari dan untungnya gw belom pernah mengalami hal-hal yang tidak diinginkan.
Gw berani, karena gw udah biasa. Gw cuma bisa berdoa setiap pulang malam supaya ga digangguin siapapun.
Gw berani karena biasa. Gw juga nggak tau kenapa gw bisa berani seperti itu. Tapi setelah gw menerka-nerka sendiri kayaknya memang kalimat itu yang cocok. Gw berani karena biasa.
Sejak kecil gw biasa melakukan hal sendiri. Bahkan kata bokap gw, pas masih balita, gw udah bisa jalan sendiri tanpa diajarin. Mungkin itulah awal mula kenapa gw bisa menjadi seperti sekarang. Dari dulu gw jarang merasakan yang namanya dilindungi. Waktu kecil, gw sering ‘disiksa’ sama pembantu yang mestinya bertugas menjaga gw selama bonyok di toko. Sedangkan kakak gw malah bersekongkol dengan pembantu itu. Gw jadi merasa gak terlindungi, bahkan gw-lah yang harus melindungi adik-adik gw karena mereka mengalami nasib yang sama kayak gw, terutama adik gw yang paling kecil. Mungkin karena itulah gw dan adik gw itu jadi deket, gw udah terbiasa melindungi dan deket sama dia.
Sejak kecil gw selalu menjadi anak yang ‘tersisih’. Sodara-sodara gw bebas meminta apa yang mereka mau tanpa diomeli, walaupun akhirnya jarang yang dikabulkan. Tapi kalau gw yang minta, nyokap pasti langsung menyindir gw, bilang kalau gw ini jangan dimanja, nanti ngelunjak. Padahal gw jarang meminta yang macem-macem. Entah mengapa dari dulu nyokap sensi sama gw. Bahkan ketika gw deket sama tante gw, gw diomongin di belakang sama nyokap, nyokap bilang kalau gw cari muka. Padahal kalau diliat-liat, apa gw sering meminta ini-itu? Gw gak sedurhaka itu kok, gw juga mengerti kondisi keluarga. Sedangkan sodara-sodara gw yang sering meminta macem-macem gak pernah disindir-sindir. Makanya, sampai sekarang pun gw belum berani minta yang macam-macam. Apalagi saat gw udah hidup sendiri di kos, uang jajan seminggu itu harus cukup, kalaupun seandainya kurang, gw ambil tabungan gw. Gw ga berani minta-minta, selain ga enak sama bokap, gw juga ga mau kalau disindir dan dibilang yang macem-macem lagi. Walaupun bokap sering bilang gak apa-apa kalau gw mau minta uang lebih kalau memang butuh banget. Tapi sebisa mungkin gw harus berhemat dan uang yang dikasih mesti cukup untuk seminggu.
Alasan lain adalah.. Bonyok selalu khawatir berlebihan kalau kakak gw kenapa-napa, entah sakit atau apalah. Sampai2 mereka pernah jemput kakak gw dari kos ke rumah cuma karena kakak gw sakit diare dan gak bisa pulang sendiri. Kalau kakak gw mau pulang ke rumah, jam berapapun, mereka selalu bisa berusaha untuk menjemput di terminal. Sedangkan gw pasti disuruh menunggu sampai malam, atau pulang sendiri naik angkot. Setiap pulang ke rumah, kakak gw selalu diberi minuman vitamin sama nyokap, biar ga keteteran kalau begadang. Sedangkan gw? Boro-boro deh dikasih gituan. Jadi, sebenarnya gw ini diposisikan sebagai siapa sih di keluarga? Makanya gw adalah orang yang paling tertutup di keluarga. Kalau bokap nanya tentang kabar kuliah gw, gw selalu menjawabnya dengan ogah-ogahan dengan kalimat, “Ya gitu lah..” Apa sih peduli mereka? Pokoknya yang mereka perlu tau kalau gw baik-baik aja, gw akan berusaha menyelesaikan kuliah dengan baik.
Yah, mungkin alasan-alasan di atas yang membuat gw udah biasa melakukan semua hal sendiri, enggan meminta tolong, dan sebisa mungkin melindungi diri sendiri tanpa merepotkan orang lain. Ya, melindungi diri sendiri itulah yang paling penting. Karena, kalau bukan gw sendiri yang melindungi diri, siapa lagi? Keluarga? Kayak mereka care aja sama gw. Dan sampai sekarang gw belum punya someone.
Kalau kalian tanya apakah gw pernah ingin merasakan rasanya dilindungi, jawabannya BIG YES!
Jadi, siapa yang nantinya akan menjadi pelindung dan pendamping gw? Open-mouthed smile

Thursday, November 24, 2011

My Dream High

Semalam aku bermimpi…
Hari ini adalah hari ulang tahunku.. Tapi aku tidak merasa ada yang spesial. Bangun pagi dan berangkat ke sekolah seperti biasa. Menerima ucapan selamat ulang tahun dari teman-teman sekelasku di kelas X-2, termasuk dari pacarku yang sekelas juga denganku. Semuanya berjalan biasa, sampai akhirnya siang pun tiba.
Di tengah pelajaran, setengah siswa dari kelasku keluar kelas. Aku tidak tau kenapa, tiba-tiba saja mereka keluar. Aku dan pacarku pun mengkuti mereka keluar. Entah mengapa tiba-tiba saja aku sudah berjalan di barisan paling depan. Kelasku ada di lantai dua, aku dan teman-temanku turun tangga. Lalu saat mendekati lantai bawah, tiba-tiba temanku yang lain muncul dan menyanyikan selamat ulang tahun padaku sambil membawa kue. Aku terkejut, tidak menyangka akan mendapat kejutan ini. Tapi aku tidak melihat sosok seseorang yang aku tunggu dan aku merasa kecewa.
Setelah meniup lilin, tiba-tiba (lagi) ada seseorang yang keluar dari balik dinding. Aku terkejut sekaligus gembira karena orang itulah yang aku harapkan hadir saat ulang tahunku. Ya, dialah Jang Geun Suk, teman dekatku. Ia keluar dan membawa sepotong kue. Aku pun tersenyum senang dan meniup lilin di atas kue yang ia bawa.
Lalu ia memberikan kue itu pada temanku yang lain dan tiba-tiba saja memelukku dengan sayang. Ia pun menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun dalam bahasa Korea tepat di telingaku. Suaranya lembut dan membuatku melayang. Aroma tubuhnya wangi dan menenangkan. Aku tak menyangka bisa mendengar suaranya yang jernih di telingaku. Selama ini aku hanya bisa mendengar suaranya di televisi karena dia adalah seorang penyanyi dan aktor di Korea. Aku belum bisa percaya ia rela datang ke Indonesia hanya untuk merayakan ulang tahunku.
Sempat aku melirik ke arah pacarku. Wajahnya terlihat cemburu, tapi aku tidak peduli. Aku memang tidak lagi memiliki perasaan padanya seperti dulu. Kini yang aku harapkan mendampingiku hanyalah Jang Geun Suk, dan aku senang ia ada di sampingku sekarang. Setelah acara ulang tahun selesai, Jang Geun Suk mengajakku untuk berjalan-jalan. Aku pun meninggalkan sekolahku dan pergi dengannya. Kami berjalan-jalan di mal sambil bergandengan tangan dan tertawa-tawa dengan ceria, layaknya dua sahabat yang telah lama berpisah. Aku berharap, ada saatnya Jang Geun Suk akan memintaku untuk mendampingi hidupnya, karena aku sadar ternyata aku begitu merindukan dan mencintainya.”
It’s just a dream and will never be true.. You may laugh cause I’m laughing at myself too for this dream high..



Thursday, September 8, 2011

Teardrops on My Guitar_Taylor Swift

Drew looks at me, I fake a smile so he won’t see
that I want and I’m needing everything that we should be
I’ll bet she’s beautiful, that girl he talks about
and she’s got everything that I have to live without

Drew talks to me, I laugh cause it’s so damn funny
that I can’t even see anyone when he’s with me
He says he’s so in love, he’s finally got it right
I wonder if he knows he’s all I think about at night

StarHe’s the reason for the teardrops on my guitar
The only thing that keeps me wishing on a wishing star
He’s the song in a car I keep singing, don’t know why I do

Drew walks by me, can he tell that I can’t breathe?
And there he goes, so perfectly
The kind of flawless I wish I could be
She’d better hold him tight, give him all her love
Look in those beautiful eyes and know she’s lucky cause
Star
So I drive home alone as I turn out the light
I’ll put his picture down and maybe get some sleep tonight

Cause he’s the reason for the teardrops on my guitar
The only one who’s got enough for me to break my heart
He’s the song in a car I keep singing, don’t know why I do

He’s the time taken up but there’s never enough
and he’s all that I need to fall into..

Drew looks at me, I fake a smile so he won’t see..

Tuesday, September 6, 2011

Yesterday’s Story

Well sesuai judulnya, mestinya tulisan ini gw tulis kemarin.

Hari Senin adalah hari yang paling dibenci kebanyakan orang, termasuk gw (kayaknya gw udah pernah nulis kalimat seperti ini di tulisan sebelumnya Smile with tongue out). Yah, seperti hari Senin pada umumnya. Senin kemarin juga gw berasa capek banget. Namun rasa lelah gw tergantikan dengan kejadian indah di akhir.

Senin kemarin adalah harinya gw masuk kuliah kembali setelah 11 hari libur memperingati hari lebaran. Liburan kemarin, tugas kuliah gw cuma satu (gak heran, karena sebelum libur, kuliah semester baru, baru berjalan 2 minggu, jadi masih seperti tahap ‘perkenalan’). Tugas itu adalah Ilustrasi. Gw udah buat tugasnya selesai dan berencana akan prin tugasnya hari Senin yang juga hari pengumpulan tugas. Rasa cemas tentu ada, takut tempat prin belum pada buka dan tugasnya gak bisa diprin. Namun apa boleh buat, satu2nya tempat yang bisa prin sebesar A3 ya cuma di sekitar kampus.

Yap! Pukul 7 seperti biasa gw sampai di kosan. Ngipas2 karena kepanasan dan capek setelah jalan dari halte busway grogol ke bidakara. Lalu beres-beres apa yang harus dibawa hari itu ke dalam tas kecil yang biasa gw pakai ke kampus. Tugas gw sebenernya udah dikirim ke temen gw untuk disatukan dalam satu flash disk, biar ga ribet. Dan dia bilang bakal datang pagi untuk prin duluan (kalo gw masih capek dan butuh istirahat di kos) dan gw akan menyusul setelahnya, jadi ada baiknya kalau tugas gw dititip ke dia aja.

Sekitar jam 7.20, temen gw SMS bilang kalau dia udh sampai di depan tempat prin, tapi tempat prin belum ada yang buka. Gw udah waswas aja. Takut kalo emang Senin ini, tempat prinan belum buka karena pegawainya mungkin belum balik dari mudik. Akhirnya jam 7.30 gw pun menyusul temen gw di tempat dia nunggu. Benar saja, tempat prin belum pada buka. Kami pun menunggu sebentar, berharap tempat prinan akan dibuka sebentar lagi. Namun beberapa menit berlalu dan tempat prin belum buka juga, sedangkan mata kuliah pertama (bukan mata kuliah yang tugasnya akan dikumpul lho) dimulai pukul 8.45. Kami pun memutuskan untuk prin di Ada Plus yang ada di dalam kampus. Walaupun kami sudah tau bahwa hasil prinnya mungkin gak bagus dan ada list 0,5cm yang tidak bisa dihilangkan (di tempat prin yg di luar kampus bisa prin borderless atau tanpa list), kami pun pasrah dan berharap hasilnya memuaskan.

Ternyata harapan kami hancur. Hasilnya memang ga bagus dan cacat! Ada objek yang seperti terkelupas dan menyebabkan warna nya seperti diberi noise. Kami pun pasrah. Sudah nunggu setengah jam lebih, hasilnya jelek pula. Lalu kami menyempatkan diri melihat tempat prin yang tadi kami tunggu sebelum kelas dimulai, dan tempat itu BUKA!! Tau gitu tadi kami nunggu saja, gak usah prin di Ada Plus, buang2 uang! Tapi tempat tersebut alamak rame banget!! Mungkin karena tempat prin lain belum buka, hanya tempat itu saja. Kami pun berencana prin setelah mata kuliah pertama selesai.

Setelah melewati mata kuliah pertama dengan hati gelisah, kami pun pergi ke tempat prin tadi dan LUCKY! Sepi!! Langsung deh kami prin dengan kertas inkjet dengan borderless. Tentu saja hasilnya memuaskan. Tapi proses prinnya itu lama banget! Yang mengatur prinnya adalah sang pemilik dan mungkin dia masih belum terbiasa cepat mengatur komputernya sendiri. Dan saat itu pegawainya cuma satu yang masuk dan sedang mengurus pekerjaan orang lain yang dititip di sana.

Setelah panas2an di tempat prin, kami pun langsung menuju gedung tempat kami kuliah dan langsung mengerjakan board. Karya yang sudah diprin dipasang di impra board (untuk impra board, LUCKY ME TO HAVE A FRIEND LIKE HIM! Temen gw yang tadi emang udah beliin board buat gw plus udah dipotong sebesar A3 dilebihkan 3cm di setiap sisi, jd gw gak perlu motong2 lagi di kampus, tinggal tempel). Setelah semua selesai dengan rapi dan memuaskan, kami pun ke kelas untuk makan sebelum mata kuliah kedua dimulai.

Ternyata semua kerja keras dan peluh yang menetes kemarin membuahkan hasil yang memuaskan. Karya gw mendapat nilai 80. Padahal tadinya gw merasa ragu bisa dapet bagus, karena dari lagak2nya, tuh dosen lebih suka teknik manual daripada digital, walaupun dia udah bilang teknis pengerjaannya boleh secara digital. Dia sudah membeda2kan saja hasil antara manual dan digital dan dia bilang lebih baik 1 manual dibandingkan 100 digital. Jahatnya! Kalau dengan manual gw bisa ngerjain dengan bagus sih dengan senang hati gw ngerjain manual! Tapi gw sendiri aja paling hancur kalo disuruh gambar manual, apalagi mewarnai manual. Wah, bisa jadi apa karya gw? Tapi untungnya bisa dapet 80. Dan mungkin untuk tugas berikutnya gw memilih manual saja, walaupun gak bakal sebagus digital. Tapi yang gw liat dari temen2 gw yang pakai manual dan hasilnya biasa aja bisa dapet 85! WOW!! Gue yang merasa bisa lebih bagus dari itu pun memutuskan untuk manual saja untuk tugas berikutnya..

Ya begitulah Yesterday Story gw.. Walaupun mesti bayar prin 2x, tapi dengan hasil 80 ya bisa dibilang worth it. Hahaha .. Intinya usaha yang kita kerjakan dengan sungguh2 akan membuahkan hasil yang memuaskan. Jadi, lain kali ga boleh menyerah dan harus optimis (walaupun ga yakin bisa punya pemikiran seperti itu) Smile with tongue out

Monday, August 22, 2011

Suka Duka Sendirian di Kos

Bertemu lagi dengan hari Senin. Bangun pagi lagi, ke kampus lagi, ketemu tugas lagi, dan berbagai rutinitas yang melelahkan. Tapi hari ini ada yang beda. Yap! Hari ini hari pertama gw nginep sendirian di kos. Kakak gw udh ga ngekos lagi di sini karena udah lulus. Seharusnya sih dari minggu lalu gw udah tinggal sendiri, tapi berhubung minggu lalu kakak gw masih ada urusan (mau ke kantor temennya atau apalah alasannya), akhirnya gw masih nginep berdua sama dia minggu lalu. Dan akhirnya mulai hari inilah gw merasakan nginep sendirian di kos.

Oke, tentang suka dan duka tinggal sendirian di kos, sebenarnya ini udah gw duga jauh2 hari.. Sukanya ya gw jadi merasa punya privasi, sendirian, mau ngapain aja suka-suka, ga ada yang ganggu dan ga ada yang merasa diganggu sama gw. Pokoknya feel free aja.. Mau jungkir balik, nyanyi2, pasang lagu keras2, pake internet sesukanya juga ga ada yang protes. Dan yang paling penting, akhirnya kasur di kos jadi milik gw. Gak ada lagi deh tuh yang namanya tidur di kasur lipet, di lantai yang keras dan bikin pegal. Hahaha… Inikah yang namanya punya kamar sendiri? Dari dulu kan gw pengen banget punya kamar sendiri, secara di rumah gw tidur berempat sama sodara2 gw..

Tapi sepertinya sukanya hanya sampai di situ.. Dukanya lebih banyak nih kayaknya. Hmm.. Dukanya tinggal sendirian tuh, mau ngapa2in ya sendiri. Nyapu-ngepel sendiri, beres2 kamar sendiri, ambil baju cucian sendiri, pesan makan sendiri, makan sendiri, nonton sendiri, ga ada yang bisa diajak ngobrol, suara2 di kamar kalo gak dari TV ya dari laptop, atau HP. Gak ada perbincangan, sepi, bosan. Tapi sepertinya lebih baik seperti ini daripada tinggal berdua, ya lebih ada privasinya gitu.. Apa-apa gak usah takut salah, kalo lagi males gak ada yang omelin.. Hehehe..

That’s it.. Intinya bagi gw lebih enak tinggal sendirian daripada berdua. Bagaimana menurut anda?

Monday, August 8, 2011

Trauma

Trauma.. Pastinya kata itu udah ga asing lagi di telinga kita. Sebagian banyak orang pasti memiliki traumanya sendiri2, termasuk gw.

Sebenernya apa sih trauma itu? Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, trauma berarti:

  • keadaan jiwa atau tingkah laku yg tidak normal sbg akibat dr tekanan jiwa atau cedera jasmani; (nomina)

  • luka berat; (nomina)

Ada orang yang takut sama balon karena ketika kecil ada sebuah balon yang meledak saat ia peluk. Ada yang takut sama anjing karena pernah digigit. Dan sebagainya.

Kalo gw? Gw takut nyeberang jalan!! Sounds funny? Sepertinya nggak juga. hehehe.. Mungkin bagi sebagian orang yang juga takut nyeberang jalan, mereka takut tertabrak, apalagi bila jalan raya sedang ramai2nya. Hmm.. Alasan gw takut nyebrang ya itu salah satunya. Tapi gw pernah mengalami kejadian yang gak bisa gw lupain sehubungan dengan trauma gw ini.

Jadi dulu pas gw masih SD, lupa kelas berapa, gw sama keluarga gw ke salon bareng2, termasuk bokap gw. Salonnya terletak di perumahan gitu sih, tapi jalanannya masih terbilang ramai oleh kendaraan beroda empat. Gw yang udah selesai dipotong rambutnya menunggu nyokap gw yang ga tau lagi diapain, yang pasti lama banget. Akhirnya gw dan kakak gw memutuskan untuk nunggu di mobil yang diparkir di seberang salon itu (bukan di depan, tapi seberang), daripada nunggu di dalam salon yang membosankan (kalau di mobil kan bisa denger radio atau kaset, jadi lebih menghibur). Ternyata bokap gw yang udah selesai dipotong juga ikut nunggu di mobil, sedangkan adek2 gw lebih memilih nunggu di salon (gak tau kenapa).

Menit demi menit pun berlalu. Gw dan kakak gw mulai bosan berada di mobil. Akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke salon (biasalah anak kecil gampang bosan, siapa tau di salon kami bisa menemukan sesuatu yang menarik, entah apa itu). Bokap gw sedang tidur di dalam mobil, jadi beliau kami tinggalkan. Kami masih celingak-celinguk di seberang jalan, memperhatikan mobil yang masih lalu lalang. Entah kenapa saat itu mobil yang melintas menjadi cukup banyak, padahal sebelumnya sepi. Jalannya dua arah lagi. Nah, kakak gw yang berdiri di depan gw nyebrang gitu aja begitu dia melihat mobil selanjutnya masih jauh. Gw yang panik ditinggal gitu aja pun menyusulnya tanpa pikir panjang, dan saat itu jarak gw sama kakak gw udah terbilang agak jauh (karena dia nyebrang sendirian tanpa mengajak gw). Satu arah berhasil gw lewatin dan gw liat kakak gw udah sampai di depan salon. Gw pun mempercepat langkah gw tanpa nengok kiri. Dan suara ‘TIN TIN' yang memekakkan telingapun membuat gw menoleh. Sebuah mobil melaju dengan kecepatan yang tidak bisa dibilang cepat ataupun lambat, sedang gitu lah. Tapi tetep aja kalo ketabrak pasti bisa fatal. Gw cuma bisa mematung, gw udah berjalan mundur setengah langkah tapi mobil itu terlanjur melaju di depan gw dan tangan gw keserempet, ketarik gitu sama body mobilnya, kegesek keras sekali. Lengan gw sakit, tapi untungnya ga berdarah. Gw panik dan cepat2 masuk ke dalam salon. Dari dalam salon, gw liat mobil itu sudah pergi. Sudah aman, pikir gw. Nyeri di lengan gw masih terasa dan gw masih mengusap2nya. Saat itu gw sama sekali gak marah atau kesal sama kakak gw. Pikiran gw terus terbayang-bayang kejadian tadi. Beberapa saat kemudian nyokap gw selesai nyalon. Setelah membayar, kami pun kembali ke mobil. Kali ini gw menyeberang dengan hati2, gak mau ditinggal di belakang lagi. Sesaat sebelum mobil gw berangkat, ada seorang bapak2 yang mengetuk jendela mobil gw. Bokap gw keluar dan bicara sama bapak2 itu. Ternyata bapak2 itu adalah pengendara mobil yang tadi nyerempet gw. Bokap gw membuka pintu tempat gw duduk dan meminta konfirmasi tentang kebenaran cerita bapak2 itu. Untungnya ga ada luka dan orang itu memang gak salah, gw yang ceroboh, nyebrang gak liat kanan-kiri dulu. Bapak2 itu minta maaf beberapa kali dan menanyakan keadaan gw yang selalu gw jawab denga “tidak apa2 (karena emang gak ada apa2, cuma sakit dikit, itu juga gak sampe biru atau bengkak)”. Bapak2 itupun pergi dan gw merasa lega. Sepanjang perjalanan gw diceramahi sama bonyok gw. Gw lupa gw cerita ke mereka tentang cerita sebenernya atau gak. Gw juga lupa kakak gw dimarahin juga atau gak (semoga saja nggak).

Kejadian yang membuat gw lebih berhati2 saat menyeberang ada satu lagi. Yang ini belum lama banget terjadi. Saat itu lagi hujan, gw baru pulang kuliah dan sedang berjalan (sambil  memakai payung) ke kosan gw. Karena gw berjalan di sisi kiri dan kosan gw belok kanan nantinya, maka gw berniat nyebrang ke kanan. Menurut indera pendengaran gw, di belakang gak ada apa2, karena gw gak mendengar ada suara motor atau mobil yang mendekat. Jadi tanpa menoleh ke belakang, gw melangkahkan kaki gw ke kanan dengan cepat. Saat itulah gw mendengar suara cewe (ibu2) memekik dan suara rem motor berdecit diiringi dengan suara motor jatuh di belakang gw. Gw menoleh sekilas ke belakang. Ternyata ada ibu2 yang jatuh dari motor dan itu gara2 gw nyebrang gak liat, yang membuat tuh ibu2 harus rem mendadak supaya gak menabrak gw dan mengakibatkan motornya terjatuh. Gw yang udah sampai di seberang terus memandangi ibu2 jatuh itu, udah berniat mau minta maaf. Tapi orang2 udah pada berdatangan dan membantu ibu2 itu, gw sendiri dicuekin, semuanya sibuk membantu ibu2 itu. Gak ada yang menegur gw dan menganggap gw ada. Kasian juga ibu2 itu, jatuh dari motor di tengah hujan. Gw yang tadinya berniat minta maaf kalo ibu2 itu udah selesai dibantuin pun kehilangan minat. Dengan diam2 gw pergi dari situ sambil menurunkan payung sehingga wajah gw gak terlihat dari depan. Gw pun mempercepat langkah gw ke kosan, tanpa menoleh ke belakang lagi, takut tuh ibu2 ngejar gw pake motornya, takut kalo gw menoleh ke belakang, salah satu dari penolong ibu2 tadi menyadari kalo gw kabur dan gw mendapat masalah. Jadi gw buru2 berjalan tanpa menoleh sekalipun. Sepanjang perjalanan, beberapa kali gw mendengar suara motor mendekat dari belakang dan gw jadi gugup sendiri, tapi untungnya dari semua motor yang melintas dari belakang, gak ada yang pengendaranya ibu2 tadi. Akhirnya gw selamat sampai kosan dengan hati yang berdebar2 dan terbayang2. Gw merasa bersalah juga. Tapi gak ada yang negur gw, jadi gw berusaha melupakan kejadian itu dengan harapan semoga orang2 yang bantuin ibu2 itu gak mengenali gw besok2, dan untungnya besok2nya memang gak ada apa2. Sampai sekarang gw masih merasa berdosa sih. :(

Begitulah.. Sejak kejadian itu gw jadi trauma, takut kalo disuruh nyebrang sendiri. Kalo mau nyebrang di jalan raya yang ramai, gw pasti minta ditemenin. Gak jarang gw ikut menggandeng tangan atau lengan orang yang nemenin gw itu. Kalo yang nyebrangin itu sahabat gw yang cowo itu, gw pegangan sama bajunya (seringkali gw diomelin sm dia krn takut bajunya sobek atau longgar, soalnya jalan gw lambat dan dia cepet, jadi gw sedikit menarik bajunya) atau tasnya. Tapi gw juga pernah secara refleks (beneran refleks, gak disengaja!) mengenggam pergelangan tangannya saat menyebrang dan dia gak ada komen apa2, gak  menarik tangannya dari genggaman gw (ya iyalah! Kalo tangan gw terlepas dan tertinggal di belakang dan gw ketabrak, emang dia mau tanggung jawab??).

Jadi jangan pernah nyuruh gw nyebrang sendiri (kecuali terpaksa kalo gw lagi bener2 sendirian, gak mungkin gw suruh orang gak dikenal untuk nyebrangin gw.. Emangnya gw nenek2??). Temanilah aku menyeberang. Aku trauma melihat begitu banyak mobil yang lalu lalang di jalanan saat menyeberang.. :(

Thursday, August 4, 2011

First Love and My Wondering

Ngomongin soal first love ga bakal ada habis2nya.. Kata orang first love never die, and for me it’s true! First love really really never die!

Buktinya sampai sekarang gw masih bermimpi tentangnya. Benar2 mimpi yang begitu nyata terasa. Gw dateng ke rumah dia (padahal gw sendiri belom pernah liat rumahnya), lalu ketemu sama dia. Kami sempet ngobrol dikit, tapi ternyata X ga gitu respon dengan kedatangan gw. Akhirnya gw memutuskan untuk pulang aja. Dan pada saat keluar rumah, tiba2 turun hujan deras banget. Gw yang ga mungkin balik lagi ke rumahnya pun memutuskan untuk pulang dengan hujan2an saja. Gw bener2 hujan-hujanan sambil nangis. Lalu tiba2 X nyamperin gw sambil bawa payung. Dia payungin gw dan minta maaf. Dia juga bilang kalo sebenernya dia masih sayang sama gw (ngarep!). Gw bahagia banget dia ngomong gitu. Akhirnya gw peluk dia. Benar2 gw merasa peluk dia beneran karena gw masih inget rasanya meluk dia. Dia pun memeluk gw dengan satu tangan, karena tangan yang lainnya lagi pegang payung.

Ya, Tuhan.. First Love emang ga pernah mati. Sampai sekarang gw masih bisa ngerasain gimana rasanya kalau kita lagi pelukan. Bagaimana aroma tubuhnya yang gw suka tiap kali peluk dia. Jujur, gw kangen masa-masa seperti itu. Masa2 di mana gw masih jadi pacarnya.

Tapi sekarang dia udah ada yang punya dan gw bener2 jauh dari harapan. Walaupun sebenernya gw udah ga berharap lagi. Gw juga sebenernya udah ga cinta sama dia, cuma kadang masih kangen aja. Kangen sama cinta beda kan ya? Hahaha.. Soalnya setelah gw pikir2, gw juga ga bisa mencintai dia lagi kalau seandainya kita balikan. Rasanya pasti udah beda. Tentu saja! Kan usah 2 tahun putus.

Dan akhirnya gw sadar, sebenernya yang gw rasain dulu itu bukan bener2 cinta. Mungkin hanya sekedar suka karena baru pertama kali ada yang perhatian sama gw, ada yang menyukai gw apa adanya.

Makanya, gw masih penasaran gimana cinta yang sesungguhnya itu? Bagaimana rasanya? Bisakah rasa cinta yang sesungguhnya itu mati? Atau akan abadi selamanya (mestinya kan tiada yang abadi di dunia, kan?)?

Suatu hari nanti, gw ingin merasakan apa itu cinta sejati (cinta yang sesungguhnya). Siapakah cinta sejati gw?

Gw masih penasaran..

Wednesday, August 3, 2011

Today’s Story 2

Pernah ga sih kalian merencanakan sesuatu dengan matang tapi akhirnya dihancurkan begitu saja oleh seseorang? Bagaimana rasanya? Kesel? Marah? Merasa gak dihargai? Itu pasti! Dan aku sudah mengalaminya sendiri.

Aku punya tiga orang teman. Dua orang di antaranya bisa dibilang sahabat aku, sebut saja A dan B, sedangkan yang satunya cuma teman biasa, sebut saja C. Tadinya kami berencana mendaftar beasiswa di kampus kami pada hari Jumat. Aku sih mau-mau saja karena lumayan kalau bisa dapat beasiswa, biaya kuliah bisa dikurangi sedikit. Tapi ternyata A dan B berencana untuk nonton Harpot setelah mendaftar beasiswa. Aku sebagai orang yang tidak menyukai Harpot menolak mentah-mentah dan jadi bingung sendiri. Aku pikir kalau aku ke kampus cuma untuk mendaftar beasiswa yang paling-paling cuma satu jam, hanya akan buang-buang waktu, tenaga, dan ongkos. Kecuali kalau C mau nonton film lain, aku bisa ikut. Dan ternyata si C juga ingin nonton Harpot. Alhasil aku tidak jadi pergi dengan mereka. Biar saja aku mendaftar beasiswa nanti saat masuk kuliah. Toh beasiswa dibuka hingga akhir Agustus.

Selang beberapa hari C memberi kabar kalau dia tidak jadi nonton Harpot karena besoknya ia janjian dengan teman lamanya untuk nonton Harpot juga. Lalu dia meminta aku untuk ikut pergi dan nonton film lain dengannya, sedangkan A dan B tetap nonton Harpot. Aku yang sudah malas pergi menolaknya dengan halus. Tapi C memohon padaku biar aku ikut supaya dia ada teman nonton, walaupun tidak memaksa. Aku yang tidak enak hati pun akhirnya menyetujui. Kami pun berdiskusi tempat mana yang menyediakan film lain selain Harpot. Ada dua pilihan, kalau ga La Piazza (nonton Shelter) ya Central Park (nonton Hello Ghost). Akhirnya diputuskanlah nonton Hello Ghost di CP. Juga sudah diputuskan akan berkumpul di kampus jam 9. Aku juga sudah minta izin untuk pergi sama papaku.

Selang beberapa jam, seperti biasa aku membuka account facebook dan ada satu inbox yang belum dibaca, ternyata inbox dari kami berempat. Tak disangka-sangka setelah aku baca, si C membatalkan janji. Dia bilang dia jadi nonton Harpot karena janji dengan temannya dibatalkan. Aku terkejut dan hanya membalas “Jadi gw gak jadi pergi nih? Ya sudah.. Grrr…” dan dia membalas “Maafkan saya, madam Phelina. Hiks..” HANYA ITU! dan saya hanya membalas, “Selamat bersenang2 ya!”. Setelah itu tidak ada balasan lagi dari dia maupun yang lain. Aku merasa tidak ada yang peduli. Bahkan A dan B pun malah asyik merencanakan bioskop mana yang akan mereka datangi. Pokoknya aku merasa tidak ada yang peduli. Tidak ada! Aku sangat kesal! Kesal pada semuanya! Tidak ada yang memikirkan perasaanku. Bahkan maaf yang aku terima cuma satu kali, itupun aku tidak dihiraukan lagi. Aku juga sudah pasang status yang menyindir C, tapi sepertinya dia juga tidak peka.

Aku benci orang yang tidak konsisten! Aku benci pada orang yang tidak peka! (semoga suatu hari ia merasakan apa yang aku rasakan!) Aku benci pada orang yang sudah merencanakan sesuatu padaku dengan matang dan membatalkannya sepihak! Aku benci bila tidak ada yang peduli padaku, apalagi teman-temanku! Mereka tidak pernah tau bagaimana rasanya!

OKE! SELAMAT BERSENANG-SENANG KALIAN DI SANA! LUPAKAN SAJA AKU! AKU MEMANG BERBEDA DARI KALIAN! SELERAKU BERBEDA SENDIRI! PUAS?!

Sampai sekarang aku masih mencoba untuk sabar dan maklum… Semoga ada hal baik di balik semua kekesalanku ini..

Thursday, July 28, 2011

My Fourth Semester

Mengingat tulisan gw sebelumnya yg berjudul "SHOCK!", gw jadi inget mau nulis lagi..

Setelah menjalani semester 4 dengan penuh perjuangan, ketakutan, keraguan, dan akhirnya bersemangat (mau ga mau), banyak sekali nilai2 yg gak disangka2 bakal dapet segitu.

Yang paling penting adalah matkul Tipografi dan DKV.. masih ingat gw SHOCK gara2 dua matkul itu? 22nya diajar oleh dosen yg bener2 menyebalkan, pelit nilai, standartnya tinggi, gak disukai semua mahasiswa (ga tau juga klo ternyata ada yg ngefans, ihhh..).. Gak disangka2 dan ga ada yg menyangka (apaan sih?), dengan tugas2 gw yg bisa dibilang BIASA BANGET klo dibandingin sama karya2 org lain, JENG JENG JENG!! DKV gw dapet B-!! B-, sodara2..!! bener2 ga nyangka bisa dapet nilai B! gw udh pesimis aja dapet C atau bahkan ga lulus! padahal asistensi cuma 2x, itupun ga bener2 disetujui. Karya2 gw seperti poster,bilboard,spanduk, dan media2 lain juga terbilang biasa dan gambarnya merupakan pengulangan. Padahal jelas2 dia bilang ga suka dengan media yg gambarnya cuma diulang2. tapi gw pikir pengulangan gambar itulah yg menjadi ciri khas dari suatu media (ga tau juga apa pemikiran gw ini benar atau salah).. Yah, gw bersyukur banget deh dengan nilai ini.. Lalu matkul Tipografi gw.. cuma dapet C+ sih.. gara2 UAS gw yg (lagi2) biasa aja. ga ada istimewanya. dan gw akui emang ga gitu bagus UAS gw. jadi, gw bisa terima dengan lapang dada. hehehe..

Lalu yang bikin gw ga nyangka lagi adalah matkul Fotografi. Tadinya gw juga yakin gw bakal dapet C. secara tugas2 gw yg dapet nilai 70an cuma 1 tugas. sisanya kepala 6. gw udh bener2 pasrah. sampai akhirnya gw tau apa yg membuat Ip fotografi gw naik jadi B-. Yap! Lagi2 krn UAS gw yg bertema window lighting. Gw pake ade gw sebagai model dan dapet nilai 78. entah krn modelnya yg bgs, atau emang bakat gw sedikit meningkat saat itu. ahahaha.. (sedikit berbangga diri boleh dong!)

Setelah itu ada Komgraf yg dapet nilai A. seneng sih, tapi entah knp berasa ga puas aja di hati. mgkn karena dosennya ga se... se- apa ya tepatnya? Sekompeten sama dosen semester lalu kali ya.. jadinya ya ga berasa hebat. tp gpp lah, dapet A udh syukur bgt, bisa naikin Ip setidaknya. hehe..

Setelah itu ada Ilustrasi I, juga dapet nilai A. yg ini sih wajar. seperti yg tertulis di tulisan gw yg berjudul "SHOCK!", dosen ilustrasi nya rada nyebelin tapi bener2 ga pelit nilai. Dia sendiri aja ngomong kalo dia ga bakal kasih nilai C. jadi minimal B. dan mgkn krn emang gbr2 gw yg sedikit bagus, dan ada tugas yg gw perbaiki, jadi ya dapet A. seneng banget!

Ada juga Metodologi Desain, dapet A juga. secara UTS gw dapet 95, lalu UAS yg dikerjakan berkelompok dapet 80! jiahahahhahah.. ga sia2 deh ngerjain UAS bareng2 sampe nginep, begadang, menyegarkan mata dengan timun subuh2, keluar rumah nyari makan (walaupun ga dapet krn udh pada tutup), bangun pagi2 lagi utk melanjutkan tugas. cape tapi menyenangkan. apalagi sampe dapet nilai 80. hahaha

Yang terakhir Komunikasi Bisnis, dapet B sih, tapi itu aja udah bagus. Susah tuh hapalannya. apalagi soal UAS nya itu soal2 cerita gitu yang nyuruh kita menyelesaikan suatu masalah di bidang kerja DKV. hihihi,, untung gw selalu dengerin dia cerita n nyatet apa aja yg ada di slide, jadi ada pegangan sekaligus ingatan yg nyantol. hihihi..

Yah, begitulah cerita tentang semester 4 gw, yang tadinya bener2 panik dan takut krn dapet dosen killer, tapi berakhir bahagia (walaupun Ips-nya tetep 3,52, masih terbilang rendah T.T)..

jadi intinya, ketakutan2 gw berasa tak berarti karena ternyata gw bisa melewatinya dengan baik dan dapet Ip yang diluar dugaan. So, dari cerita ini gw cuma bisa mengambil hikmah kalo segala sesuatu itu sebenarnya tidak perlu ditakuti (walaupun gw juga masih takut menghadapi semester 5 yang udah masuk semester peminatan), hadapi saja dan jangan lupa banyak2 berdoa dan kerjakan semua tugas dengan sepenuh hati dan semampunya. Ciayou!!

NB: semester 5 ini gw ambil peminatan advertising. karena setelah gw pikir2, jurusan desain grafis dan multimedia bisa kita dapatkan ilmunya di luar dengan latihan yang baik dan mengikuti kursus. nah, kalo ilmu advertising ga 'dijual' bebas di luar, lagipula di jurusan DKV universitas gw sih katanya yang paling bagus advertising. jadi gw mau mendapatkan ilmu yang ga 'dijual' bebas itu dari kampus dan buku2 tentunya (kalau ada).. jadi doakan gw ya semoga bisa kuat di advertising yang lebih mengandalkan otak (konsep dan ide) ketimbang visual, di mana gw sangat lemah bila udh berhadapan dengan konsep dan ide. semoga bisa banyak2 dapet ilham.. :)

Sekian cerita gw.. semoga yang baca merasa terinspirasi. :)

Monday, July 25, 2011

Writing Songs About You_Taylor Swift

I don't believe you did it again
walked by and took my heart with you
Why'd you have to look so good?
Don't you know I'm trying to hate you?

Trying to have a dream without you in it
But how can I put out this fire when you're the one who lit it?

*I can't wait for the day I stop pretending that I'm really OK when I'm not
I want to know how it feels to be over you for real
Until I do, I'll keep writing songs about you..

I've got a stack of paper so high
and it's all about you, baby
Keep thinking maybe I can make sense of something crazy

Something I can't get out of my head
I write your name, I write your name
then I tear it all to shreds..

(*)

And if you ever changed your mind
and want me back again
I hope this songs will remind me why I shouldn't let you in..

I can't wait for the day I stop pretending that I'm really OK cause I'm not
I want to know how it feels to be over you for real
Till I do..

I can't wait for the day I stop pretending that I'm really OK when I'm not
I wanna know how it feels to be over you for real
Till I do,
I'll keep writing songs about you..

Saturday, April 23, 2011

I'd Lie_Taylor Swift


I don’t think that passenger seat
Has ever looked this good to me
He tells me about his night
And I count the colors in his eyes


He’ll never fall in love he swears
As he runs his fingers through his hair
I’m laughing cause I hope he’s wrong
and I don’t think it ever crossed his mind
He tells a joke I fake a smile
That I know all his favorite songs
And..

[chorus:]
I could tell you his favorite color’s green
He loves to argue, born on the seventeenth
His sister’s beautiful, he has his father’s eyes
And if you asked me if I love him,
I’d lie


He looks around the room
Innocently overlooks the truth
Shouldn’t a light go on?
Doesn’t he know that I’ve had him memorized for so long?


He sees everything black and white
Never let nobody see him cry
I don’t let nobody see me wishing he was mine


[chorus]


He stands there then walks away
My god if I could only say
I’m holding every breath for you…


He’d never tell you but he can play guitar
I think he can see through everything but my heart
First thought when I wake up is my God, he’s beautiful
So I put on my make up and pray for a miracle


Yes I could tell you, his favorite color's green
He loves to argue oh and it kills me
His sister's beautiful, he has his father's eyes
And if you asked me if I love him
If you asked me if I love him..
I'D LIE..

Monday, February 28, 2011

Today’s Story

Setiap hari punya kisahnya masing-masing. Setiap hari terkadang terasa sama, kadang terasa berbeda. Itulah yang membuat kehidupan kita menjadi berwarna. Namun, apapun warna harimu hari ini, bersyukurlah karena kita masih bisa merasakannya dan mendapat pengalaman yang berharga.

Hari ini, Senin, 28 Februari 2011, hari yang paling dibenci sebagian besar orang, termasuk gue. Gue memulai hari pertama dalam seminggu ini seperti biasa. Bangun sebelum alarm gue bunyi, matiin alarm, mandi, pakai baju buat ke kampus, bangunin cc gue, dan seterusnya sampai gue bangunin bokap buat anterin ke terminal pulogadung.

Hal yang buruk pun terjadi. Mobil bokap ga bisa nyala (lagi!). Gue dan cc gue udah was2 aja. mau naik angkot males, penuh terus dan bawaan lagi banyak. Akhirnya diputuskanlah naik taksi. Bokap langsung nelpon blue bird n pesen taksi saat itu juga. Katanya sih taksi itu akan datang dlm waktu 20 menit (saat itu pukul 05.15 diperkirakan taksi akan tiba pukul 05.35, yang artinya bakal kena macet semacet2nya dan ga tau nyampe pulogadung bisa jam berapa). Cc gue udah kesel aja, punya usul supaya naik taksi nya langsung sampai kos aja, tapi bokap menolak mentah2 (mahal!). Saat itu gue hanya bisa terdiam pasrah, karena gue masuk kuliah juga jam 10 hari itu, jadi ga cemas2 amat.

Setelah menunggu 20 menit, taksi tak kunjung tiba. Bokap nelpon lagi dan ternyata masih dalam proses pencarian taksi yang bisa didatengin ke rumah gue. Akhirnya dengan kesal gue dan cc gue sepakat untuk naik angkot aja dengan ngedumel dalam hati masing2 yang hampir sama mungkin, "tau gini daritadi aja naik angkotnya."

Yah, untunglah dapet angkot yang masih sisa bangku 3 biji dan sialnya gue dapet duduk yang ngadep belakang, jadi berasa jalan mundur mobilnya (ngerti kan?). Awalnya gue ga berasa apa-apa karena emang dari dulu gue ga ada riwayat mabok darat termasuk karena jalan mundur.

Seperempat perjalanan menuju pulogadung, gue mulai merasa aneh. Agak mual dan pusing. Semakin jauh perjalanan, semakin terasa mualnya. Malah jalanan macet dan membuat gue yang udah keringet dingin, makin keringetan aja. Ga enak banget rasanya tuh badan. Pengen muntah pula (untungnya nggak). Perjalanan yang menyiksa itu akhirnya berakhir juga. Sampailah gue di pulogadung dengan sisa mual yang masih terasa. Setelah beli karcis, antri lah gue di barisan jurusan harmoni. Cukup ramai dan busnya sedikit. Gue cuma bisa berharap dapat tempat duduk karena gak bakal kuat berdiri sampai harmoni dengan mual yang masih berasa.

Syukurlah Tuhan berbaik hati dan mengabulkan permintaan gue. Gue dapet tempat duduk bersebelahan dengan cc gue pula, padahal tadinya desak-desakan dan ada kemungkinan gue pisah bangku dengan dia. Dalam perjalanan menuju harmoni tiba-tiba saja gue nangis. Ya ampun, entah ada apa gerangan, ngocor aja tuh air mata. Entah karena gue masih rada ga enak badan, atau udah ga kuat dengan kejadian hari itu. Semoga aja ga ada yang lihat (hihihi..).

Sampai di harmoni, ternyata antrian ke kalideres lumayan panjang. Busnya pun tak kunjung datang. Akhirnya cc gue ngajak naik taksi aja dari harmoni langsung ke kos. Gue setuju aja, daripada nunggu bus lama-lama, ga kuat. Yah, akhirnya kami naik taksi sampai kos. Gue langsung naik ke kamar kos gue, beres-beresin barang, dan baru berangkat ke kampus pukul 08.30 menemui temen gue, Hansen, yang sudah menanti kedatangan gue dari jam 08.00 (tuh anak memang datengnya pagi mulu, tumben aja dia datang pukul 08.00 tadi, biasanya pukul 07.30 juga udah nongol, takut macet dan telat, begitu alasannya. Padahal kuliah baru dimulai pukul 10.00 dan gue yang menjadi ‘korban’ atas datang paginya dia karena gue kos di deket kampus.)

Yah, akhirnya begitulah hari Senin gue hari ini. Tapi biar bagaimanapun, gue harus bersyukur karena setelah kejadian itu, gue kembali bisa tertawa riang meskipun malemnya gue dapet sedikit masalah lagi yang membuat hati gue tidak tenteram, tapi ya sudahlah, semoga saja cepat berlalu.

Thursday, February 17, 2011

Cinta?

Menatap matamu
Melihat senyummu
Berdua denganmu
Bahagia kurasa

Bicara denganmu
Tertawa bersamamu
Jalani hari denganmu
Bahagia kurasa

Semua yang kita lewati
Mungkin takkan berarti untukmu
Tapi hatiku takkan bisa berdusta
Aku ingin kau terus bersamaku

Ku tak tau
Apa yang sedang kurasa
Haruskah aku menyebutnya Cinta?
Mungkinkah ini Cinta?

by: Phelina

Sepi

Sepi.. Sepi..
tiap malam yang kurasa hanya sepi
tak seorang pun dapat mengerti
kau pun takkan mampu melihat
apa yang kumau saat ini

Sejak dia pergi
hanya kau yang selalu di sini
mengisi hari-hariku dengan tawa
hingga aku mampu melupakannya

Namun apa yang kuharapkan
mungkin tak sama dengan apa yang kau rasa
namun aku kan tetap di sini
mengharapkan yang mungkin takkan terjadi..

by: Phelina

Wednesday, February 9, 2011

You Belong with Me_Taylor Swift

You're on the phone with your girlfriend
She's upset, she's going off about something that you said
Cause she doesn't get your humor like I do..

I'm in a room, it's a typical Tuesday night
I'm listening to the kind of music she doesn't like
And she'll never know your story like I do..

But she wears short skirts, I wear t-shirts
She's cheer captain and I'm on a bleachers
Dreaming 'bout the day when you wake up
And find that what you're looking for has been here the whole time

If you could see that I'm the one who understands you
Been here all along, so why can't you see you belong with me?
You belong me..

Walk in a streets with you and your worn-out jeans
I can't help thinking this is how it ought to be
Walking on a park bench, thinking to my self, "hey isn't this easy?"

And you've got a smile that could light up this whole time
I haven't seen it in a while since she brought you down
You say you're fine, I know you better than that
Hey, what you doing with a girl like that?

She wears high heels, I wear sneakers
She's cheer captain and I'm on a bleachers
Dreaming 'bout the day when you wake up
And find that what you're looking for has been here the whole time

If you could see that I'm the one who understands you
Been here all along, so why can't you see you belong with me?
Standing by and waiting at your back door all this time
How could you not know, Baby, you belong with me?
You belong with me..

Oh, I remember you driving to my house in the middle of the night
I'm the one who makes you laugh when you know you're 'bout to cry
I know your favorite song and you tell me 'bout your dreams
Think I know where you belong, think I know it's wih me..

Can't you see that I'm the one who understands you?
Been here along, so why can't you see you belong with me?
Standing by and waiting at your back door all this time
How could you not know, Baby, you belong with me?
You belong with me..

You belong with me
Have you ever thought just maybe you belong with me?
You belong with me..

SHOCK!

shock..
shock..
shock!!

shock banget setelah mengetahui dosen yang akan mengajar saya di semester mendatang..
ilustrasi: pak Ket*t
DKV dan tipografi: pak Y*dh*!!

sekali lagi,, Y*dh*!!!
prett banget! mau jadi apa nilai gw??
kalo si ket*t sih gapapa, walaupun ga pernah nongol di dpn kls, tapi nilainya ajib2, bisa buat nambah2 IP. lah klo di Y*dh*??
Tipo saya semester lalu dengan dosen si Y*dh* itu dapat C kurus, sodara2...
dan saya hanya bisa nrimo karena nilai2 tugas ga pernah dibagiin, ga pernah tau nilai2 saya berapa aja, jd klopun salah, ga bisa protes..
dia itu banyak maunya, byk tugasnya.. tiap pertemuan ada tgs dan hrs kumpul mgg dpn. kriteria nya tinggi. aku tak sanggup menggapainya..
ya,Tuhan, udah bagus2 DKV saya semester lalu naik drastis drpd semester sebelumnya krn dpt dosen yg asyik.
lah sekarang knp dapet si Y*dh* itu?????
mau jadi apa DKV saya?? bisa2 lebih buruk drpd 2 semester lalu..

ya, Tuhan, saya hanya bisa meminta bantuan dan kekuatan agar bisa mendapat nilai bagus dan bisa memperbaiki IP saya. IP saya semester ini sudah turun, saya tak mau lebih turun lagi.
saya berjanji akan lebih giat dan apik dalam mengerjakan tugas, saya mohon Tuhan berkenan membantu saya..
saya takut..
saya ingin lulus dengan IP memuaskan..
saya tidak ingin ada matkul yang ga lulus..
tolong saya..

amin
:)

Saturday, January 8, 2011

it hurts..

it hurts to be like me..

it hurts if u are a bad-looking girl..
it hurts when u know most of men look a girl from the outside..
it hurts when u know ur beloved has the same way..
it hurts when u know he love a girl who's so beautiful than u..

it hurts..
when u know love is too hard to be reached if u're a bad looking girl..

but..
there's one thing u should know..
if love comes to u one day,
u could call it TRUE LOVE..

:)