Tuesday, March 30, 2021

On My 29

Dear God,

Aku tak tahu apa yang Kau rencanakan dalam hidupku. Tapi aku sungguh ingin berterima kasih atas anugerah yang Kau berikan kepadaku. Meskipun sering aku merasa kecewa, marah, dan ragu padaMu, tapi aku tahu Kau akan selalu menyayangi dan memberiku yang terbaik.

Tuhan, kehilangan di hari itu menyakitkan. Tapi Kau kemudian menggantinya dengan kebahagiaan. Oleh karenanya, aku sungguh berterima kasih atas hadiah yang Kau berikan kepadaku di ulang tahunku yang ke-29. Lucu memang karena dulu pun aku mendapatkan pacar tak lama setelah aku berulang tahun yang ke-15. Dan 14 tahun kemudian Kau kembali memberiku hadiah yang "sama". Aku bukannya tak pernah meminta, jujur aku pun ingin punya pacar sejak dulu, tapi mungkin Kau-lah yang paling tahu kapan aku siap. Maka dari itu, Tuhan, jika memang dialah yang sudah Kau siapkan dan berikan untukku di usiaku yang menurutMu pantas, aku bersedia untuk menjaganya, menyayanginya, mendukungnya, dan tidak akan ada niatan sedikitpun untuk melukainya. Bantu dan tuntunlah aku supaya aku bisa menjadi pantas untuknya, dan supaya caraku mencintainya tidak berubah menjadi sesuatu yang membuatnya ingin pergi. Dan jika memang dia yang Kau ciptakan untukku, maka mudahkanlah jalan kami untuk terus bersama sampai akhir hayat.

Amin.


Dear myself in the past,

Terima kasih ya karena kau memilih untuk bertahan sampai detik ini. Air mata dan rasa sakit yang kau rasakan selama ini, yakinlah suatu hari akan ada saatnya berubah menjadi tawa kegembiraan. Tuhan tidak akan sekejam itu. Dia yang paling tahu kapan waktu terbaik untukmu merasakan bahagia. Memang jalannya panjang, tapi percayalah kesabaranmu akan membuahkan hasil.

Aku minta maaf ya, di masa lalu seringkali aku menggodamu untuk bersikap egois dengan mengakhiri semuanya. Tapi aku salut kau bertahan, kau masih takut pada Tuhan, dan terlebih kau masih memikirkan orang di sekitarmu jika kau pergi. Sungguh, aku salut. Ke depannya, aku mohon pertahankan kebaikan itu dalam hatimu. Tapi tak mengapa juga untuk sesekali bersikap egois. Kau juga pantas bahagia. Kau juga boleh meraih apa yang kau inginkan. Kau hanya harus lebih berani. Oke?


Dear you,

Tak ada kata lain yang cukup untuk menggambarkanmu selain "anugerah". Aku sungguh bersyukur Tuhan menuntun langkahmu untuk menemukanku. Aku tahu kau juga banyak melalui kesakitan di masa lalu, dan aku sungguh tak ingin menjadi salah satu yang menyakitimu. Kebaikanmu dan semua yang kau lakukan untukku akan kujaga dan kubalas sebisaku. Aku mungkin tak punya apapun yang sekiranya dapat membantu meringankan beban dalam hidupmu, tapi aku akan selalu siap menjadi sandaranmu saat kau lelah. Percayalah aku juga ingin bisa menghiburmu, hanya saja aku belum mengerti caranya dan pelan-pelan akan aku usahakan sebisa dan semampuku.

Aku minta maaf ya aku masih sering egois dan kekanakan. Aku tahu tak seharusnya aku bersikap demikian padamu yang sudah begitu baik. Aku juga tahu tak seharusnya kerinduanku padamu menjadi racun dalam hubungan kita. Aku akan berusaha sebisaku untuk memperbaikinya, berusaha untuk lebih bersabar. Maka dari itu, jangan lelah padaku ya, Sayang.

Terima kasih untuk semuanya, terima kasih sudah hadir dalam hidupku. Aku harap kita bisa terus bersama sampai tua, sampai akhir hayat, dengan cinta yang terus kita rawat bersama.

I love you.